Menurut Trump, jawaban yang seharusnya diberikan oleh Biden adalah untuk menyerang nuklir terlebih dahulu, dan memikirkan konsekuensinya belakangan. Sebagai presiden, Trump dikenal sebagai tokoh yang memimpin penarikan AS pada tahun 2018 dari perjanjian nuklir dengan Iran. Pandangannya pada saat itu adalah bahwa kesepakatan tersebut tidak mampu secara signifikan mencegah Teheran untuk memperoleh senjata nuklir secara permanen.
Pasca serangan rudal Iran ke Israel, laporan dari Axios menyebutkan bahwa Yerusalem Barat sedang mempertimbangkan "pembalasan yang signifikan" atas serangan tersebut, dengan segala opsi termasuk serangan terhadap fasilitas nuklir Teheran. Adapun target potensial lainnya mencakup anjungan gas dan minyak serta sistem pertahanan udara, bahkan pembunuhan yang ditargetkan juga masuk dalam pertimbangan.
Di sisi lain, Iran telah mengirim peringatan kepada AS terkait kemungkinan serangan dari Israel, dengan ancaman akan merespons dengan "respon yang tidak konvensional." Semakin meningkatnya ketegangan di Timur Tengah membuat Presiden Biden semakin frustrasi dengan perilaku Israel, termasuk serangan terbaru terhadap Hizbullah dan perang di Gaza. Gedung Putih mengindikasikan bahwa mereka mungkin tidak dapat mencegah Israel untuk melancarkan serangan terhadap Iran.