Kabar buruk datang dari perusahaan mobil listrik ternama, Tesla, pada bulan Januari yang lalu. Perusahaan ini memproyeksikan pertumbuhan yang suram hingga tahun 2024. Penurunan harga mobil listrik menjadi salah satu faktor utama yang diungkapkan oleh perusahaan sebagai penyebabnya.
Menurut laporan dari Reuters, terjadi tren meningkatnya konsumen yang beralih ke kendaraan hibrida listrik-bensin yang dianggap lebih ekonomis. Fenomena ini membuat Tesla bergerak cepat dengan memberikan diskon dan insentif kepada calon pembeli untuk memacu penjualan.
Keterlambatan penghadiran desain mobil listrik yang lebih terjangkau juga menjadi isu yang perlu diperhatikan. Di China, pesaing Tesla mulai merilis kendaraan dengan harga lebih terjangkau, sementara Tesla baru berencana meluncurkan model baru pada akhir tahun ini, meski rincian harga masih diselimuti ketidakpastian.
Selain itu, kebijakan perusahaan yang kurang adaptif terhadap kebutuhan pasar juga menjadi sorotan. Tesla belum melakukan perubahan yang signifikan pada model-model sebelumnya. Model 3 mengalami penyegaran tanpa perubahan desain yang berarti, sementara Model S dan SUV Model juga tidak mengalami perubahan besar selama bertahun-tahun.