Dalam konteks dampak terhadap masyarakat, Sputnik melaporkan bahwa sekitar 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan akibat penembakan yang dilakukan oleh pihak Israel. Sementara itu, pihak Israel melaporkan bahwa sekitar 80.000 penduduk di utara negara itu turut terdampak oleh situasi konflik yang sama.
Beberapa minggu belakangan, militer Israel memberitakan pemusnahan beberapa komandan penting dan pejuang Hizbullah melalui serangan udara di Lebanon selatan. Respons dari Hizbullah tidak tanggung-tanggung, dengan melancarkan serangkaian penembakan besar-besaran di utara Israel sebagai respon atas pemusnahan tersebut. Puluhan roket dan pesawat nirawak seringkali diluncurkan dari Lebanon, yang menyebabkan terjadinya kebakaran di wilayah utara Israel, dengan ratusan hektar lahan yang telah hangus akibatnya.
Melanjutkan ke depan, pada pertengahan Juni, komando militer Israel telah mengumumkan persetujuan rencana tempur untuk melakukan serangan di Lebanon. Menteri Luar Negeri Israel, Katz, bahkan mengancam akan menghancurkan Hizbullah dan menyebabkan kerusakan besar di Lebanon jika terjadi perang skala penuh. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, juga memberikan pernyataan bahwa gerakan tersebut siap untuk menyerang bagian utara Israel apabila situasi konfrontasi semakin meningkat.