Tak hanya biaya memperoleh donor, proses pembekuan sel telur itu sendiri juga bukan hal yang murah. Dalam dunia medis saat ini, perempuan harus merogoh kocek antara US$10.000 hingga US$15.000 (sekitar Rp250 juta) hanya untuk satu siklus pembekuan sel telur. Jumlah ini jelas memberatkan, terutama bagi perempuan muda yang berada di usia paling subur—sekitar 20 hingga awal 30-an tahun—tetapi belum memiliki kestabilan finansial.
Melihat kesenjangan ini, Makler memperkenalkan program “Split”, sebuah pendekatan unik dalam dunia fertilitas: perempuan bisa membekukan sel telur secara gratis, dengan ketentuan bahwa setengah dari sel telur yang diambil akan diberikan kepada pasangan lain yang membutuhkan donor.
Jembatan Antara Donor dan Calon Orang Tua
Melalui program Split ini, Cofertility berhasil menciptakan jembatan etis dan praktis antara perempuan yang ingin merencanakan masa depan mereka dan pasangan yang mendambakan anak namun tidak bisa memproduksi sel telur sendiri. Donor yang bergabung dalam platform ini berasal dari latar belakang yang sangat beragam, dan yang mengejutkan, sekitar 55 persen di antaranya merupakan lulusan pasca-sarjana. Hal ini menjadikan kualitas donor dalam platform Cofertility berada di atas rata-rata jika dibandingkan dengan klinik fertilitas konvensional.
Menurut Makler, keunggulan Cofertility adalah kapasitasnya menyediakan ratusan donor potensial, jauh lebih banyak dibandingkan klinik biasa yang mungkin hanya memiliki segelintir donor aktif. Ini tentu memperbesar kemungkinan pasangan menemukan donor dengan kecocokan tinggi, baik secara fisik, medis, maupun kultural.
Siapa yang Menanggung Biaya?
Dalam skema yang ditawarkan Cofertility, calon orang tua (penerima donor) bertanggung jawab atas seluruh biaya pengambilan sel telur dan proses medis yang menyertainya. Namun, berbeda dari sistem konvensional, mereka tidak diwajibkan memberikan kompensasi tunai kepada donor. Artinya, pendekatan ini bukan hanya mengurangi beban finansial bagi donor, tetapi juga membuat donasi lebih terjangkau bagi pasangan yang membutuhkan.