Rita (39), seorang pemudik asal Karawang, Jawa Barat, mengalami kebingungan saat tiba di Dermaga VI Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan pada hari Sabtu, 6 April. Keprihatinan Rita bermula saat ia menyadari bahwa suaminya telah meninggalkannya di pelabuhan yang dipadati kendaraan. Kegelisahan Rita semakin bertambah karena ia tidak memiliki uang dan handphone. Hal ini membuatnya terjebak di pelabuhan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.
Kendala yang dihadapi oleh Rita merupakan salah satu dari sekian banyak kisah sulit pemudik yang terjadi di berbagai pelabuhan di Indonesia ketika musim mudik tiba. Kepadatan kendaraan dan keterbatasan akses serta fasilitas di pelabuhan seringkali menimbulkan berbagai masalah bagi para pemudik. Dalam kasus Rita, keterbatasan akses komunikasi dan ketergantungan pada suami membuatnya kesulitan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.
Kisah Rita ini seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya persiapan yang matang sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama saat musim mudik. Keberadaan handphone dan uang yang memadai sangatlah penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi selama perjalanan. Persiapan yang matang juga dapat mengurangi risiko terjebak di situasi sulit seperti yang dialami oleh Rita.
Pelajaran yang dapat diambil dari kasus Rita juga memperlihatkan betapa pentingnya kemandirian bagi setiap individu, terutama bagi para perempuan. Ketergantungan pada orang lain, entah itu suami, keluarga, atau orang lain, tidak boleh membuat seseorang kehilangan kemampuan untuk bertindak dan mengatasi masalah yang dihadapinya. Sebagai individu mandiri, kita harus mampu merencanakan segala kemungkinan dan mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya.
