Melihat butiran-butiran yang menabrak cahaya dalam peristtwa hamburan, dapat dibedakan menjadi tiga macam.
- Bila butiran-butiran menghambur cahaya kecil (0,001 mikron) misalnya oleh molekul 02, N2. Maka terjadilah warna langit yang biru (memilih salah satu warna pelangi).
- Bila butiran-butiran sedang besarnya, seperti debu, asap, garam dan sebagainya (yang disebut juga aerosol). Ini juga cenderung memilih satu warna saja (satu macam panjang gelombang).
- Bila butiran cukup besar, seperti halnya molekul air dari kabut dan hujan, maka peristiwa hamburan ini dapat diterangkan dengan hukum-hukum Optik Geometrik dan oleh karenanya tumbukan jenis ini tidak pilih warna (tidak tergantung panjang gelombang).
Jadi warna pelangi mempunyai kesempatan dan kemampuan sama untuk bertumbukan dengan molekul di kabut. Yang akhirnya diterima mata kita. Dengan kata lain, tidak benar bahwa warna kuning lebih mampu menembus kabut jika dibandingkan dengan warna lain.