Balong Tuk besarnya hanya 3x6 Meter saja dan dikelilingi pagar tembok berwarna merah dari Bata yang merupakan ciri khas bangunan Keraton-keraton di Cirebon. Di dalam balong Tuk sendiri terdapat sebuah kayu yang oleh masyarakat sekitar diberi nama Buyut Kayu Perbatang.
Menurut sejarahnya yang diceritakan oleh juru kunci Situs Balong Tuk, Raden Suparja, pada zaman sekitar abad ke-15, Cirebon dilanda kekeringan dan raja pertama di keraton Kasepuhan Cirebon yaitu Mbah Kuwu Cirebon bertapa diatas Kayu tersebut kemudian ditinggal oleh Mbah Kuwu Cirebon. "Kayu itu usianya sudah ratusan tahun, Pangeran Mancur Jaya saat itu diutus untuk mencari sumber mata air", jelas Suparja.
Pangeran Mancur Jaya tak hanya mencari sumber mata air, tapi juga mengembangkan ajaran islam sampai ke pelosok-pelosok Cirebon. Ketika itu Pangeran Mancur Jaya sampai di Desa Tuk tempat bertapanya Mbah Kuwu Cirebon yang dikenal juga dengan Pangeran Cakrabuana.