Peran gender tradisional juga telah banyak terkikis. Laki-laki dan perempuan punya kebebasan yang sama untuk memilih karier atau peran dalam keluarga. Ada penerimaan yang tinggi terhadap laki-laki yang mengambil peran sebagai pengasuh utama anak, dan perempuan yang memegang posisi kepemimpinan. Ini menciptakan lingkungan di mana potensi individu bisa berkembang tanpa dibatasi oleh ekspektasi gender yang sempit. Budaya inklusif inilah yang menjadi fondasi keberlanjutan setiap kebijakan kesetaraan yang diterapkan.
Kebijakan Keluarga yang Mendukung Peran Setara
Kebijakan cuti melahirkan dan paternitas (cuti ayah) di Islandia adalah salah satu yang terbaik di dunia dan menjadi contoh nyata komitmen mereka terhadap kesetaraan. Orang tua memiliki hak cuti bersama yang panjang, yang sebagian besar dibayar, dan ada bagian cuti yang diwajibkan diambil oleh ayah. Aturan ini mendorong laki-laki untuk lebih terlibat dalam pengasuhan anak sejak dini, yang pada gilirannya membantu perempuan kembali ke dunia kerja tanpa hambatan besar.
Adanya cuti ayah yang diwajibkan membantu menghilangkan stigma bahwa pengasuhan anak hanya tugas ibu. Ini juga membantu mengurangi gender pay gap karena perempuan tidak terlalu sering terpaksa mengambil cuti panjang sendirian, yang bisa menghambat karier mereka. Kebijakan ini tidak hanya mendukung orang tua, tetapi juga membentuk generasi baru yang tumbuh dengan melihat kedua orang tuanya berbagi tanggung jawab rumah tangga dan karier secara seimbang.
Sistem Pendidikan dan Kesehatan yang Inklusif