Meski ada silau bulan, penonton tetap bisa melihat beberapa bintang jatuh, mungkin sebanyak 20 per jam di pagi hari. Bintang penembakan akan muncul seolah-olah mereka datang dari arah konstelasi Perseus.
Hujan meteor terjadi saat orbit Bumi melewati jejak puing-puing berbatu yang ditinggalkan oleh sebuah komet. Perseid diciptakan oleh tumbukan antara atmosfer bumi dan puing-puing yang diendapkan oleh komet Swift-Tuttle. Saat puing-puing komet terbakar di atmosfer, jalan setapak berapi-api melintasi langit.
Kadang-kadang, Bumi memang menemukan daerah puing-puing komet yang sangat padat, menghasilkan apa yang oleh para astronom disebut "ledakan".
Model telah memprediksi ledakan Perseids dua tahun terakhir.