Tampang

Ancaman Perang di Laut China Selatan: Apa yang Membuat RI Terseret?

25 Jun 2024 12:22 wib. 47
0 0
Ancaman Perang di Laut China Selatan: Apa yang Membuat RI Terseret?
Sumber foto: iStock

Situasi di Laut Cina Selatan semakin memanas dan menimbulkan kekhawatiran yang mendalam, terutama bagi negara-negara di wilayah tersebut. Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel Kritenbrink, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tindakan China yang semakin mengganggu stabilitas di jalur perairan yang disengketakan. Hal ini telah menimbulkan potensi ancaman perang di kawasan tersebut. Lalu, bagaimana RI akan terlibat dalam konflik ini? Mari kita telaah lebih lanjut.

Menurut Kritenbrink, perilaku agresif China baru-baru ini di sekitar Second Thomas Shoal yang berhadapan dengan Filipina adalah tidak bertanggung jawab dan sangat mengganggu stabilitas. AS telah menegaskan dukungannya terhadap sekutunya, Filipina, dalam menghadapi tindakan China tersebut dan menjelaskan secara tegas kepada Beijing mengenai kewajiban perjanjian pertahanan bersama dengan Filipina.

Meskipun Filipina telah menuduh Tiongkok secara agresif mengganggu misi pasokan di Laut Cina Selatan, Kementerian Luar Negeri Tiongkok membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa tindakan yang mereka ambil adalah sah, profesional, dan tidak tercela. Perseteruan ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Laut Cina Selatan, yang telah lama menjadi pusat sengketa antara China dengan beberapa negara tetangga, termasuk Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei.

Klaim China atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang merupakan jalur perdagangan kapal dengan nilai puluhan triliun dolar, telah menimbulkan kekhawatiran serius bagi negara-negara di kawasan tersebut. Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag pada tahun 2016 bahkan menyatakan bahwa klaim Tiongkok tidak memiliki dasar hukum, namun Beijing menolak keputusan tersebut, menegaskan klaimnya atas wilayah tersebut.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%