Larangan ini tidak hanya melindungi perusahaan, tapi juga individu. Nama yang sama dengan merek terkenal bisa membuat anak menjadi bahan lelucon dan mengganggu. Ada juga kasus di mana nama-nama seperti "Facebook" atau "Hashtag" ditolak karena dianggap tidak pantas atau tidak memiliki arti sebagai nama orang.
Studi Kasus: Aturan Penamaan di Berbagai Negara
Berikut adalah beberapa contoh nyata dari larangan nama di berbagai negara:
- Jerman: Nama harus mencerminkan jenis kelamin anak. Nama-nama gender netral (seperti "Taylor" atau "Robin") dapat ditolak kecuali ada nama kedua yang mengklarifikasi jenis kelamin.
- Selandia Baru: Nama seperti "Lucifer," "Christ," atau "Messiah" dilarang karena memiliki konotasi religius yang dianggap menyinggung. Nama-nama yang terlalu panjang atau berlebihan seperti "Talula Does The Hula From Hawaii" juga ditolak.
- Denmark: Denmark punya daftar sekitar 7.000 nama bayi yang disetujui. Orang tua yang ingin memberi nama di luar daftar itu harus mengajukan permohonan khusus ke Departemen Pendidikan Anak, yang akan meninjau nama tersebut untuk memastikan tidak ada masalah ejaan, kelucuan, atau bahaya bagi anak.