Bahkan lebih memprihatinkan lagi adalah air sumur warga yang warnaya kini kekuningan. Usaha warga untuk meminta perusahaan tidak lagi membuang limbah ke sungai selalu gagal.
"Perusahaan-perusahaan sekitar, terutama perusahaan celup. Perusahaan ini biasanya buang limbahnya pagi atau subuh dan terkadang malam," kata Edi Slamet, warga Pameungpeuk.
Menurut kabar, pemerintah bersama Kodam III Siliwangi dalam empat bulan terakhir gencar mengawasi Citarum guna melestarikan sungai dengan menindak sejumlah perusahaan nakal yang membuang limbah cair kimia. Namun, tidak diketahui mengapa masih bisa tercemar sungai Citarum sekalupun sudah diawasi.