Kepala Petugas Medis Negara Bagian, Umesh Kumar Tripathi mengatakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan banyak korban luka telah dibawa ke rumah sakit. Seorang anggota polisi, Rajesh Singh, mengatakan bahwa kepadatan mungkin menjadi faktor penyebab insiden ini terjadi. Laporan awal menunjukkan bahwa lebih dari 15.000 orang berkumpul untuk acara tersebut, yang hanya diizinkan untuk sekitar 5.000 orang.
Namun pendeta Baba mengatakan ada ratusan ribu orang yang hadir. Salah satu korban selamat, Jyoti, mengatakan bahwa kepanikan terjadi dengan cepat segera setelah acara selesai.“Semua orang bergegas keluar. Tidak ada jalan keluar dan orang-orang saling jatuh,” kata Jyoti. Kepala Menteri Negara Bagian Yogi Adityanath telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.“Instruksi telah diberikan kepada pejabat terkait untuk melakukan operasi bantuan dan penyelamatan dengan cepat serta memberikan perawatan yang tepat kepada yang terluka,” tulisnya di media sosial X.
Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kompensasi sebesar 2.400 dolar AS (Rp39 juta) kepada keluarga korban yang meninggal dan 600 dolar AS (Rp9,8 juta) kepada yang terluka dalam insiden tragis ini."Duka cita saya kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai. Saya berharap semua yang terluka cepat sembuh,” kata Modi.Insiden seperti ini bukan pertama kali terjadi di tempat-tempat ibadah di India. Pada tahun 2016, sedikitnya 112 orang tewas akibat ledakan kembang api di sebuah kuil di negara bagian Kerala, dan 115 orang lainnya tewas dalam insiden serupa di negara bagian Madhya Pradesh pada tahun 2013.