4. Gretchen Whitmer
Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer, termasuk dalam calon wakil presiden yang potensial. Sebagai seorang perempuan, Whitmer memenangkan pemilihan ulang di negaranya dengan selisih suara dua digit pada tahun 2022. Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai wakil negara bagian dan senator negara bagian. Whitmer dikenal karena memperjuangkan hak aborsi dan memfokuskan programnya pada hak reproduksi.
5. JB Pritzker
JB Pritzker, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Illinois, turut menjadi calon wakil presiden potensial. Ia berhasil memenangkan posisi tersebut sejak tahun 2019. Meskipun Illinois bukan negara bagian medan pertempuran, namun Pritzker telah aktif dalam menyerang mantan Presiden Donald Trump serta memperjuangkan isu-isu pengendalian senjata dan hak reproduksi. Ia juga menjadi pusat perhatian karena merupakan anggota keluarga miliarder yang memiliki jaringan hotel Hyatt.
6. Gavin Newsom
Gubernur California, Gavin Newsom, menjadi salah satu kandidat yang dianggap kuat dalam perhelatan Konvensi Nasional Demokrat. Pria berusia 56 tahun ini telah mendukung secara progresif Joe Biden. Sebelum menjabat sebagai gubernur, Newsom juga pernah menjabat sebagai Wali Kota San Francisco ketika Kamala Harris menjabat sebagai jaksa wilayah di kota tersebut. Namun, berdasarkan Amandemen ke-12, negara bagian tidak dapat memilih presiden dan wakil presiden dari negara bagian yang sama.
7. Wes Moore
Wes Moore, yang merupakan gubernur kulit hitam pertama di Maryland, menjadi perhatian publik sebagai calon wakil presiden potensial. Meskipun ia mengklaim tidak tertarik untuk menjalani peran tersebut, Moore telah menjadi sorotan nasional karena terlibat dalam tanggapan terhadap berbagai peristiwa di negaranya. Di usianya yang masih muda, 45 tahun, Moore menjadi representasi dari upaya partai tersebut dalam menarik pemilih kulit hitam.
8. Pete Buttigieg
Pete Buttigieg, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perhubungan AS, juga merupakan calon wakil presiden potensial. Sebelumnya, Buttigieg pernah menjadi pesaing kuat dalam pemilu pendahuluan Iowa pada tahun 2020, di mana ia mencalonkan diri sebagai presiden. Meskipun pernah menghadapi permasalahan dalam mendapatkan dukungan dari pemilih kulit hitam, akhirnya ia mendukung Biden sehingga mendapatkan posisi menteri perhubungan.