”Bisa dua hari hingga empat minggu tanpa bangun sama sekali. Tiap-tiap orang berbeda,” ujarnya.
Jika dipaksa dibangunkan, pasien justru akan mengalami kebingungan dan linglung. Sebab, matanya memang terbuka, tapi otaknya masih dalam keadaan tidur fase satu. Atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai tidur ayam. Ketika diajak komunikasi, pasien terkesan tidak nyambung. Namun, jika periode sudah selesai, mereka akan kembali normal.
Para pengidap sindrom yang langka itu biasanya juga mengalami gangguan kognisi, nafsu makan berlebih, serta keresahan. Selain itu, orang dengan sindrom putri tidur memiliki banyak risiko kesehatan jika tidak dirawat di rumah sakit. Sebab, tidur yang lama tentu membuat asupan makanan dan cairan berkurang. Akibatnya, bisa muncul dehidrasi maupun kekurangan zat gizi.
Saat di rumah sakit, kondisi tersebut bisa disiasati dengan memberikan cairan infus. ”Tapi, untuk kasus Echa ini, saya belum bisa memastikan. Diperlukan pemeriksaan yang lebih canggih untuk memastikan,” imbuhnya.