Saat berbicara mengenai politik, seringkali yang terbayang di benak kita adalah jabatan pemerintahan, partai politik, dan para pejabat yang berkuasa. Namun, ada satu aspek penting yang sering luput dari perhatian, yaitu politik orang dalam. Politik orang dalam merujuk pada strategi dan pengaruh yang dimainkan oleh individu atau kelompok tertentu di dalam suatu organisasi, baik itu perusahaan, pemerintahan, maupun lembaga sosial dan budaya. Dalam konteks ini, dulunya sering diperdebatkan, tetapi kini telah diakui sebagai bagian penting dari permainan politik dan pengambilan keputusan.
Strategi politik orang dalam dapat berkisar dari membangun aliansi dan jaringan kekuasaan hingga melakukan intrik dan upaya untuk mendiskreditkan lawan politiknya. Di berbagai tingkatan, politik orang dalam memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan. Dalam sebuah perusahaan misalnya, proses perencanaan strategis dapat dipengaruhi oleh kekuatan politik antar individu atau kelompok. Seorang manajer yang memiliki hubungan dekat dengan pimpinan perusahaan dapat mempengaruhi keputusan-keputusan kunci yang memberikan dampak besar terhadap arah perusahaan. Begitu juga dalam ranah pemerintahan, politik orang dalam dapat menjadi determinan penting dalam kebijakan-kebijakan publik yang dihasilkan.