2. Kumpulkan Materi Pendukung
Setelah memilih pekerjaan yang akan dimasukkan ke dalam portofolio, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan materi pendukung seperti gambar, dokumen, atau hasil karya yang menunjukkan proses kerja Anda. Ini bisa berupa sketsa, draft, mock-up, atau hasil akhir dari proyek yang pernah Anda kerjakan. Materi pendukung ini akan memperkuat portofolio Anda dan memungkinkan calon klien atau perusahaan melihat bagaimana Anda bekerja.
3. Desain Portofolio yang Menarik
Setelah memiliki materi yang akan dimasukkan ke dalam portofolio, langkah berikutnya adalah mendesain portofolio Anda. Anda dapat menggunakan berbagai platform seperti website pribadi, platform portfolio online, atau bahkan file PDF yang bisa diunduh. Pastikan desain portofolio Anda menarik dan representatif. Gunakan layout yang bersih, navigasi yang mudah, dan tata letak yang memudahkan orang untuk melihat pekerjaan Anda.
4. Tambahkan Deskripsi dan Konteks
Selain menampilkan hasil karya Anda, jangan lupa untuk menambahkan deskripsi dan konteks dari setiap proyek yang dimasukkan ke dalam portofolio. Ceritakan proses Anda dalam mengerjakan proyek tersebut, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana Anda berhasil mengatasi tantangan tersebut. Deskripsi dan konteks ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada calon klien atau perusahaan tentang latar belakang pekerjaan Anda.