Baru-baru ini, Indonesia dikagetkan dengan kabar tentang digitalisasi hasil komoditas pertanian seperti durian. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan keinginannya untuk memperbarui sistem perdagangan ekspor durian melalui digitalisasi mengingat potensi besar ekspor durian dari Indonesia.
Luhut mengungkapkan keinginannya untuk mendigitalisasi tata niaga ekspor durian kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Hal ini dia sampaikan dalam acara Launching dan Sosialisasi Implementasi Komoditas Nikel dan Timah Melalui Simbara di Kantor Kemenkeu, Jakarta, pada Senin (22/7/2024).
Menurut Luhut, dengan perbaikan tata niaga yang terstruktur dan transparan melalui digitalisasi, nilai tambah durian akan meningkat. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif pada kesejahteraan petani.
Peningkatan signifikan tercatat dalam nilai ekspor durian pada tahun 2023, yang melonjak hampir 515% menjadi US$ 1,11 juta. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 514,92% dari tahun sebelumnya, yaitu US$ 932 ribu pada tahun 2022.
Namun, situasi berbeda terjadi pada ekspor kopi. Data menunjukkan adanya penurunan ekspor kopi, terutama pada tahun 2023.
Total ekspor kopi Indonesia mengalami penurunan sebesar 36,3% menjadi 276,3 ribu ton atau setara dengan US$ 916,6 ribu. Penurunan ini disebabkan oleh produksi kopi yang terdampak oleh fenomena El Nino, yang mengakibatkan kemarau panjang. Hal ini menjadi tantangan terbesar bagi petani dan pengusaha sektor kopi untuk menjaga produksi mereka.