Dari segi warna dan tekstur, gula aren umumnya berwarna cokelat kehitaman dan memiliki tekstur yang lembut serta mudah larut dalam air. Hal ini menjadikan gula aren sangat cocok untuk berbagai jenis minuman seperti es cendol dan kopi. Sebaliknya, gula jawa memiliki warna yang lebih cerah, biasanya cokelat kemerahan, dengan tekstur yang lebih keras dan sulit dihancurkan. Ini menjadikannya pilihan utama dalam pembuatan makanan tradisional seperti jenang dan kolak.
Satu aspek yang tidak kalah penting adalah karakteristik rasa. Gula aren dikenal dengan rasa yang lebih kompleks, memiliki nuansa karamel, dan sering kali disertai sedikit rasa pahit di bagian akhir. Aroma gula aren pun lebih tajam dan khas. Di sisi lain, gula jawa menawarkan rasa yang lebih manis dan ringan, serta aroma yang lebih lembut dan tidak terlalu mencolok.
Dalam dunia kuliner, kedua jenis gula ini sering dimainkan dalam banyak resep. Gula aren banyak ditemukan dalam minuman penyejuk seperti es cendol, serta digunakan dalam kreasi kopi susu gula aren yang saat ini sedang populer. Sementara itu, gula jawa lazim digunakan dalam masakan Indonesia tradisional seperti gudeg, sambal goreng, dan bahan pembuat kolak yang merupakan favorit saat bulan puasa.