Menurut Kombes Irwan Anwar, kejadian ini terjadi ketika anggotanya sedang berusaha untuk meredam kericuhan yang tengah terjadi di wilayah itu. "Kami memahami kekhawatiran masyarakat terkait tindakan tersebut. Namun, perlu dipahami bahwa tugas kami sebagai penegak hukum adalah untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat," ujarnya.
Irwan juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi internal terkait insiden tragis ini. "Kami akan memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Kami meminta dukungan masyarakat untuk tetap tenang dan percaya bahwa kejadian ini akan dituntaskan secara adil," ungkapnya.
Meskipun pihak kepolisian telah memberikan penjelasan terkait kejadian ini, namun kekhawatiran serta pertanyaan dari masyarakat masih terus mengemuka. Keluarga korban dan warga sekitar menuntut kejelasan terkait insiden tersebut. Mereka menyoroti tindakan anggota kepolisian yang dinilai terlalu gegabah dalam menangani situasi tersebut.
Dugaan penembakan terhadap siswa SMK ini juga mencuatkan isu tentang penggunaan senjata api (senpi) oleh aparat kepolisian. Penggunaan senjata api dalam menangani kericuhan atau tindak kejahatan seringkali menjadi polemik di masyarakat. Kepolisian diharapkan untuk menggunakan pendekatan yang lebih bijaksana dan proporsional dalam menangani situasi yang memungkinkan terjadinya kekerasan.