4. Peredaran Narkoba
Peredaran narkoba di kota besar menjadi salah satu penyebab utama peningkatan angka pembunuhan. Persaingan antar geng narkoba dan konflik terkait peredaran narkoba sering kali berujung pada pembunuhan. Selain itu, pengguna narkoba yang terlibat dalam kejahatan untuk memenuhi kebutuhan mereka juga dapat menjadi pelaku pembunuhan.
5. Kegagalan Sistem Hukum dan Penegakan Hukum
Sistem hukum yang lemah dan penegakan hukum yang tidak efektif juga berkontribusi pada meningkatnya angka kriminalitas. Korupsi di dalam lembaga penegak hukum dan pengadilan dapat menyebabkan pelaku kejahatan merasa bahwa mereka bisa lolos dari hukuman. Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan pada sistem hukum, mereka mungkin mengambil tindakan sendiri untuk menyelesaikan konflik, yang bisa berujung pada pembunuhan.
6. Pengaruh Media dan Budaya Populer
Media dan budaya populer juga memiliki pengaruh besar terhadap perilaku kriminal. Pemberitaan tentang kekerasan dan kriminalitas yang sensasional sering kali dapat menormalisasi perilaku tersebut. Selain itu, penggambaran kekerasan dalam film, acara televisi, dan video game dapat mempengaruhi individu untuk meniru tindakan kekerasan yang mereka lihat.
7. Masalah Kesehatan Mental
Masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dengan baik juga dapat berkontribusi pada tingginya angka pembunuhan di kota besar. Individu dengan gangguan mental yang tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan mungkin berperilaku impulsif atau agresif, yang bisa berujung pada tindakan pembunuhan. Kurangnya layanan kesehatan mental yang memadai di banyak kota besar memperparah masalah ini.