Prostitusi seringkali menjadi sorotan di tengah dinamika kehidupan kota metropolitan. Fenomena ini bukan hanya sekadar masalah moralitas, tetapi juga mencerminkan kompleksitas sosial dan ekonomi yang melibatkan berbagai pihak. Di balik sorotan media dan stigma yang melekat, jaringan prostitusi sering tersembunyi di balik tirai kota besar, mengendap di antara kehidupan sehari-hari warganya.
1. Realitas di Balik Tabir
Di balik kilau gemerlapnya lampu kota, terdapat jaringan terorganisir yang mengatur praktik prostitusi. Para pelaku dan dalang jaringan ini sering menggunakan teknologi dan jaringan pribadi untuk menghindari deteksi dan penegakan hukum. Mereka memanfaatkan media sosial dan aplikasi kencan untuk memperluas jangkauan dan mendapatkan klien.