CACI, kontraktor yang menyediakan pemeriksa kepada penjara tersebut, menyangkal melakukan kesalahan, menekankan kurangnya keterlibatan langsung dari karyawan mereka dalam penyalahgunaan tersebut.
Namun, para penggugat berusaha membuat CACI bertanggung jawab atas kondisi yang menyebabkan penyiksaan yang mereka alami, dengan mengutip bukti dari penyelidikan pemerintah bahwa kontraktor CACI menginstruksikan polisi militer untuk "menyiksa" tahanan untuk interogasi mereka.
Setelah invasi AS ke Irak pada tahun 2003, AS dan sekutu koalisinya menahan sekitar 100.000 orang Irak antara tahun 2003 dan 2009. Penahanan ini menimbulkan kekhawatiran akan pelanggaran hak asasi manusia dan perlakuan yang tidak manusiawi terhadap narapidana.
Para korban Abu Ghraib dan keluarga mereka telah lama menuntut keadilan, dan pengadilan AS pada bulan April ini memberikan mereka kesempatan untuk menyuarakan klaim mereka. Meskipun proses peradilan membutuhkan waktu yang panjang, ini adalah langkah penting dalam mengakui dan mengatasi pelanggaran hak asasi manusia tersebut.