Berdasarkan hasil autopsi, diketahui bahwa Andi meninggal akibat luka tusukan di bagian dada. Luka tersebut tampaknya dilakukan dengan senjata tajam yang belum ditemukan hingga saat ini. Polisi juga menemukan jejak darah di dekat lokasi kejadian, yang kemudian diidentifikasi sebagai darah pelaku. Dengan adanya bukti ini, polisi semakin yakin bahwa mereka sedang mendekati penyelesaian kasus ini.
Sementara itu, rumor dan teori konspirasi mulai beredar di kalangan masyarakat. Beberapa orang percaya bahwa pembunuhan Andi terkait dengan masalah pribadi, sementara yang lain menganggap bahwa ada motif ekonomi di baliknya. Ada juga yang menyebutkan kemungkinan keterlibatan sindikat kriminal dalam kasus ini. Meskipun demikian, polisi tetap fokus pada bukti-bukti yang ada dan menghindari spekulasi yang tidak berdasar.
Seiring dengan berjalannya waktu, polisi berhasil mengidentifikasi sosok dalam rekaman CCTV sebagai seorang pria bernama Joko. Joko dikenal sebagai seorang preman yang sering terlibat dalam kegiatan ilegal di sekitar kota. Penangkapan Joko membawa harapan baru dalam penyelidikan kasus ini. Setelah diinterogasi, Joko mengaku bahwa ia memang berada di taman bersama Andi pada malam kejadian, namun ia bersikeras bahwa ia tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap bahwa Andi ternyata memiliki hubungan asmara dengan seorang wanita bernama Susi, yang merupakan mantan pacar Joko. Diduga, cemburu menjadi salah satu motif di balik pembunuhan ini. Polisi kemudian menahan Susi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Dalam pemeriksaan, Susi mengakui bahwa ia dan Joko sering bertengkar karena Joko tidak bisa menerima hubungan barunya dengan Andi.