Jika seseorang mulai merasakan bahwa ia hanya bisa tidur dengan posisi setengah duduk atau harus menumpuk bantal, kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan. Ini bisa menjadi pertanda bahwa cairan telah mulai menumpuk di paru-paru akibat fungsi pompa jantung yang terganggu.
Terbangun karena Batuk Malam Hari
Gejala berikutnya adalah batuk yang muncul secara tiba-tiba di malam hari, hingga membuat seseorang terbangun dari tidurnya. Kondisi ini dikenal sebagai paroxysmal nocturnal dyspnea dalam istilah medis. Ini terjadi karena cairan dalam tubuh bergerak menuju paru-paru saat berbaring, dan memicu batuk serta rasa sesak. Bila batuk malam terjadi secara berulang, tanpa sebab jelas seperti flu atau alergi, sebaiknya segera periksa ke dokter, khususnya dokter jantung.
Kaki Bengkak dan Cekungan Saat Ditekan
Salah satu tanda visual yang cukup mencolok dari gangguan jantung adalah pembengkakan pada kaki. Menurut dr. Yuri, pembengkakan ini disebabkan oleh sirkulasi darah yang tidak lancar. Saat jantung gagal memompa darah secara efisien, cairan akan terkumpul di bagian bawah tubuh, terutama di kaki dan pergelangan kaki.
Yang membedakan pembengkakan akibat gagal jantung dengan pembengkakan biasa adalah adanya pitting edema. Jika bagian kaki yang bengkak ditekan dengan jari, maka akan terbentuk cekungan atau lekukan yang tidak segera kembali ke bentuk semula. Hal ini menjadi indikator bahwa penumpukan cairan sudah cukup parah dan membutuhkan penanganan medis.
Perut Terasa Begah Akibat Penumpukan Cairan
Selain kaki, penumpukan cairan juga bisa terjadi di perut. Pasien akan merasa kembung atau begah, meski tidak sedang makan dalam jumlah banyak. Ini disebabkan oleh darah yang menumpuk di organ-organ dalam perut akibat kerja jantung yang tidak optimal. Gejala ini bisa memicu ketidaknyamanan berkepanjangan dan sering kali disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa.