Lisa Lowe, mahasiswa pascasarjana yang terlibat dalam proyek ini, mengungkap bahwa meskipun permen alami menggunakan polimer berbasis tanaman, kenyataannya polimer tersebut tetap mengandung unsur plastik.
“Yang paling mengejutkan adalah baik permen sintetis maupun alami melepaskan mikroplastik dalam jumlah besar,” ujar Lisa.
Berapa Banyak Mikroplastik yang Masuk ke Tubuh?
Dalam uji laboratorium, setiap partisipan diminta untuk mengunyah tujuh potong permen dari masing-masing merek selama empat menit. Hasilnya menunjukkan bahwa satu gram permen karet dapat melepaskan rata-rata 100 partikel mikroplastik. Bahkan ada merek yang menghasilkan hingga 600 partikel per gram! Artinya, hanya dengan satu kali sesi mengunyah permen, seseorang bisa menelan sekitar 200 hingga 250 partikel mikroplastik.
Apa Sebenarnya yang Membuat Permen Karet Elastis?
Mohanty menjelaskan bahwa yang membuat permen karet tetap kenyal dan tidak mudah meleleh adalah kandungan polimer—yang struktur molekulnya sangat mirip dengan plastik. Beberapa jenis polimer yang ditemukan di antaranya poliolefin, polyethylene terephthalate (PET), poliacrilamida, dan polistirena. Semua bahan ini umum digunakan dalam berbagai produk plastik, mulai dari kemasan makanan hingga peralatan elektronik.
Kontaminasi mikroplastik pada permen karet bisa terjadi saat proses produksi, pengemasan, atau dari bahan dasar itu sendiri. Dengan kata lain, proses industrialisasi yang kompleks memungkinkan masuknya plastik ke dalam makanan tanpa disadari oleh konsumen.
Dampaknya terhadap Kesehatan Masih Misterius
Meski temuan ini cukup mencengangkan, para peneliti tetap memberi catatan bahwa dampak jangka panjang dari paparan mikroplastik dalam tubuh manusia belum sepenuhnya dipahami. Hingga saat ini, belum ada bukti klinis yang secara langsung mengaitkan mikroplastik dalam permen karet dengan penyakit tertentu.