Menjaga kecukupan cairan tubuh setiap hari adalah salah satu faktor penting dalam mendukung program penurunan berat badan. Namun, satu pertanyaan sering muncul: apakah suhu air yang kita konsumsi bisa memengaruhi jumlah lemak yang dibakar dalam tubuh?
Banyak orang beranggapan bahwa air hangat lebih efektif dalam membantu penurunan berat badan. Konon, air hangat dikatakan dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu menghancurkan lemak dengan lebih cepat. Lalu, bagaimana dengan air dingin? Apakah kedua jenis air ini memiliki manfaat yang berbeda dalam proses pembakaran lemak?
Fakta Tentang Suhu Air dan Penurunan Berat Badan
Menurut Dr. Diana F. Suganda, seorang dokter spesialis gizi, suhu air minum tidak berpengaruh terhadap metabolisme lemak dalam tubuh. Dalam keterangannya, ia menekankan bahwa baik air hangat maupun air dingin memiliki jumlah kalori yang sama, yaitu nol kalori. Oleh karena itu, klaim bahwa air hangat dapat membantu tubuh membakar lemak lebih cepat tidaklah berdasar.
“Sebenarnya, baik air hangat maupun air dingin, keduanya tidak mengandung kalori, alias nol kalori,” ujarnya dalam wawancara dengan detikcom. “Jadi, klaim bahwa air hangat bisa membantu tubuh mencerna lemak adalah hoaks,” tambahnya.
Dr. Diana juga menjelaskan bahwa yang lebih berpengaruh dalam menurunkan berat badan adalah asupan kalori dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, bukan suhu airnya. Maka, jika Anda mengharapkan air hangat menjadi senjata rahasia untuk menurunkan berat badan, sebaiknya Anda berpikir ulang.
