"Studi ini bisa menjadi pintu masuk untuk menggunakannya sebagai suplemen makanan, bahkan berpotensi mencegah timbulnya diabetes tipe 2," ujar Andrew Neilson, peneliti teknologi pangan dari Virginia Technology University di Blacksburg, Virginia, yang juga anggota tim.
Kini, tugas dari para peneliti adalah tentang bagaimana cara mengekstraksi senyawa yang terdapat dalam kakao tersebut sehingga dapat menjadi obat potensial bagi penderita diabetes.