4. Red Wine
Red wine atau anggur merah, yang sering disebut-sebut karena sifat antioksidannya, dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Segelas anggur merah tidak hanya menyediakan lebih dari 100 kalori, tetapi cara tubuh menggunakan alkohol sebagai sumber energi juga dapat mengakibatkan nutrisi lain disimpan sebagai lemak.
Kombinasi kalori kosong dan efek metabolisme energi dari anggur menjadikan minuman ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.
5. Minyak MCT
Minyak trigliserida rantai sedang (MCT) menjadi populer ketika diet ketogenik sedang trend beberapa tahun lalu. Trigliserida jenis lemak ini dapat digunakan untuk energi langsung, namun penyerapan unik ini kemudian bisa menjadi bumerang.
Satu sendok makan minyak MCT menyediakan sekitar 120 kalori. Menambahkan beberapa porsi minyak ini ke dalam makanan dapat dengan mudah mengakibatkan konsumsi kalori berlebih dan akhirnya menyebabkan kenaikan berat badan.
6. Protein Bar
Protein bar, makanan praktis yang sering digunakan untuk menggantikan seluruh makanan, juga dapat menyebabkan seseorang bertambah berat badan. Meskipun menyediakan nutrisi penting, seperti protein dan serat, protein bar juga dapat menjadi sumber kalori yang padat dan mengandung gula tambahan.
7. Oatmeal Beragam Rasa
Oatmeal merupakan sumber serat yang baik, dan juga mengandung protein nabati. Namun, oatmeal yang memiliki perasa biasanya disertai dengan beberapa gram gula tambahan. Kandungan gula tambahan dalam oatmeal berperisa dapat menyebabkan penambahan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.
8. Yogurt Beragam Rasa
Yogurt dapat menjadi sumber protein yang baik dan menyediakan nutrisi penting, seperti kalsium. Namun, yogurt dengan tambahan rasa juga mengandung gula tambahan dalam jumlah yang cukup tinggi. Gula tambahan ini memberikan kalori kosong dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.