"Perbedaannya tidak terlalu berbeda, tapi Anda memang cenderung membakar lebih banyak kalori ketika tubuh tengah mencoba untuk tetap hangat," jelas Ahn.
3. Penglihatan Anda mungkin terganggu
Paparan suhu udara dingin terus-menerus seperti cuaca berangin atau bersalju bisa memengaruhi indra penglihatan, jelas para ahli. Pantulan cahaya matahari pada serpihan atau gundukan salju juga berisiko menyebabkan kornea mata cedera atau terbakar. Pastikan Anda menggunakan pelindung mata ketika beraktivitas di alam terbuka yang bersalju.
4. Jari tangan menyusut
"Cuaca dingin cenderung membuat pembuluh darah menyempit untuk menjaga panas dan temperatur tubuh," jelas Ahn.
Artinya, dalam kondisi ekstrem, aliran darah Anda jadi lebih sedikit sehingga menyebabkan jemari terlihat menyusut.
Sebaliknya, ketika cuaca panas, jemari tangan dan kaki akan cenderung membesar.
5. Mengalami nyeri ekstra
Pada kondisi ekstrem, beberapa orang mengalami penyakit Raynaud. Penyakit ini membuat beberapa bagian tubuh mati rasa dan kedinginan akibat cuaca dingin atau stres, Ahn menjelaskan. Kondisi ini biasanya terjadi di area seperti tangan, kaki, dan telinga. Penyebabnya, pembuluh arteri kecil yang menyulpai darah ke kulit jadi sangat mengerut saat merespons cuaca dingin.
"Itu tidak berbahaya, tapi bisa sangat tak menyenangkan atau menyakitkan," ujar Ahn.
Perubahan gaya hidup seperti mengenakan pakaian yang tepat serta menghindari paparan udara dingin terlalu lama bisa meredakan gejala penyakit tersebut.