Banyak masyarakat masih memiliki keraguan atau ketidakpercayaan terhadap vaksinasi. Beberapa mitos beredar luas, seperti anggapan bahwa vaksin dapat menyebabkan autisme atau efek samping berbahaya lainnya. Penelitian yang telah dilakukan secara menyeluruh menunjukkan bahwa tidak ada kaitan antara vaksinasi dan autisme. Organisasi kesehatan dunia seperti WHO dan CDC juga menjelaskan bahwa efek samping dari vaksinasi umumnya minimal dan jauh lebih ringan dibandingkan dengan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit itu sendiri.
Vaksinasi anak juga menjadi bagian integral dari program kesehatan nasional. Banyak negara memiliki jadwal imunisasi yang harus dipatuhi, yang dirancang untuk memberikan proteksi maksimal bagi anak-anak pada usia yang tepat. Dengan mengikuti jadwal ini, orang tua dapat memastikan bahwa anak mereka mendapatkan perlindungan dari berbagai penyakit yang bisa memengaruhi kesehatan dan kehidupan mereka.
Selain itu, vaksinasi anak juga berkontribusi pada pengurangan beban penyakit di masyarakat. Semakin banyak anak yang divaksinasi, semakin rendah kemungkinan terjadinya outbreak penyakit di populasi. Hal ini penting, terutama bagi mereka yang tidak dapat menerima vaksin, seperti bayi yang terlalu muda atau individu dengan sistem imun yang lemah. Dengan mengimunisasi anak, kita secara tidak langsung melindungi mereka yang paling rentan.
