Selain itu, PAFI juga berkolaborasi dengan sekolah-sekolah untuk mengintegrasikan materi gizi ke dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan melibatkan siswa sejak dini, mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menerapkan pola makan sehat dalam keluarganya masing-masing.
Tantangan dalam Implementasi Program
Meski banyak inisiatif telah dilakukan, tantangan tetap ada. Beberapa keluarga masih terjebak dalam mitos dan kesalahpahaman tentang makanan bergizi. Contohnya, sebagian masyarakat masih percaya bahwa anak akan cukup sehat jika diberi makanan berlemak atau berporsi besar tanpa mempertimbangkan kandungan nutrisinya.
Selain itu, ketidakmerataan akses terhadap bahan makanan sehat di beberapa wilayah Surakarta juga menjadi kendala. Untuk mengatasi ini, diperlukan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah, PAFI, dan pihak swasta untuk memastikan distribusi makanan bergizi hingga ke pelosok kota.
Mengurangi angka stunting di Kota Surakarta memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan edukasi, inovasi, dan kerja sama lintas sektor. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) di Kota Surakarta terus berperan aktif dalam memberikan informasi, mendampingi masyarakat, dan mendorong kebiasaan hidup sehat demi masa depan anak-anak yang lebih baik. Dengan komitmen bersama, Surakarta dapat menjadi kota yang tidak hanya maju secara budaya, tetapi juga unggul dalam kualitas kesehatan generasi penerusnya.