Hal ini dapat membantu menurunkan gejala asma sebanyak 50 persen dalam waktu dua bulan, melansir laman Boldsky, Kamis (14/9/2017).
Para peneliti lalu coba membandingkan kemajuan pasien asma pada akhir penelitian. Mereka yang mengonsumsi diet rendah glikemik memiliki nilai gejala lebih rendah ketimbang pasien dalam kontrol non-intervensi.
Peserta yang hanya mengubah tingkat latihan fisik atau diet mereka, namun tidak mengubah keduanya, dilaporkan hanya mengalami penurunan gejala sebesar 30 persen.
“Studi kami menemukan fakta bahwa pasien asma non-obesitas dapat dengan aman mengikuti latihan terencana dengan intensitas tinggi. Selanjutnya olahraga yang dikombinasikan dengan diet sehat, benar-benar membantu pasien dalam mengendalikan penyakit asma mereka dan bisa menikmati hidup yang lebih berkualitas,” terang Dr Louise Toennesen dari Rumah Sakit Universitas Bispebjerg di Kopenhagen.