Peneliti Universitas Tulane telah mengembangkan obat baru yang efektif melawan kasus malaria. Hal ini menurut hasil dari uji coba klinis yang diawasi FDA yang diterbitkan dalam edisi terbaru The Lancet Infectious Diseases.
Hasilnya cukup signifikan karena ahli kesehatan masyarakat telah lama memperingatkan bahwa parasit yang bertanggung jawab atas sebagian besar kasus malaria, Plasmodium falciparum, sedang mengembangkan ketahanan terhadap pengobatan yang banyak digunakan. Obat baru diperlukan untuk membangun pertahanan sekunder melawan parasit yang resistan terhadap obat.