Di wilayah-wilayah ini, terdapat ribuan kasus dan ratusan kematian akibat penyakit ini tiap tahunnya dengan anak-anak di bawah 15 tahun terdampak paling parah. Ada dua tipe utama cacar monyet, yakni Clade 1 dan Clade 2. Darurat kesehatan global terhadap cacar monyet – yang ditetapkan pada 2022 silam – disebabkan Clade 2 yang relatif lebih ringan.
Penyakit ini menyebar ke hampir 100 negara yang biasanya tidak terjangkit virus ini, termasuk beberapa negara di Eropa dan Asia, namun dapat dikendalikan dengan memberikan vaksin pada kelompok rentan. Akan tetapi, wabah kali ini didominasi oleh Clade 1 yang jauh lebih mematikan. Pada wabah sebelumnya, varian ini telah membunuh hingga 10% orang yang terkena cacar monyet. Diketahui terjadi perubahan pada virus cacar monyet sekitar September silam. Mutasi menghasilkan cabang yang disebut Clade 1b yang kemudian menyebar dengan cepat. Varian baru ini telah dilabeli dengan “yang paling berbahaya” oleh seorang ilmuwan.
Gejala awal berupa demam, sakit kepala, bengkak, nyeri punggung, dan nyeri otot. Setelah demam mereda, ruam dapat timbul, sering kali dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, paling sering pada telapak tangan dan telapak kaki, Ruam yang bisa sangat gatal atau nyeri, lambat laun berubah dan melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya membentuk keropeng yang kemudian rontok. Lesi gangguan kulit seperti luka, ruam, atau benjolan yang menandakan ada kerusakan, infeksi, atau jaringan abnormal dapat menyebabkan jaringan parut, Infeksi biasanya hilang dengan sendirinya dan berlangsung antara 14 dan 21 hari. Kasus yang serius dapat menyebabkan lesi menyerang seluruh tubuh, terutama mulut, mata, dan alat kelamin.
Mpox menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi – termasuk melalui hubungan seks, kontak kulit ke kulit dan berbicara atau bernapas di dekat orang lain. Virus ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit, saluran pernafasan atau melalui mata, hidung atau mulut. Penularannya juga bisa melalui sentuhan benda-benda yang telah terkontaminasi virus, seperti seprai, pakaian, dan handuk.