Dampak Serius Osteoporosis
Osteoporosis bukan hanya masalah tulang, tapi bisa mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Patah tulang pada lansia, khususnya patah tulang pinggul, sering kali menyebabkan penurunan mobilitas, ketergantungan, bahkan kematian.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria di atas usia 50 tahun berisiko mengalami patah tulang akibat osteoporosis. Di Indonesia, angka ini kemungkinan besar lebih tinggi, mengingat rendahnya kesadaran dan pencegahan di masyarakat.
Pencegahan: Kuncinya Ada di Gaya Hidup Sejak Dini
Berita baiknya, osteoporosis bukan takdir. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya, bahkan mulai dari usia muda. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa diterapkan:
1. Asupan Kalsium yang Cukup
Kalsium sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang. Kebutuhan harian kalsium berkisar antara 1.000–1.200 mg per hari untuk orang dewasa. Sumber kalsium bisa diperoleh dari:
-
Susu dan produk olahannya (yogurt, keju)
-
Ikan sarden atau salmon dengan tulang lunak
-
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli
-
Tahu dan tempe
2. Vitamin D untuk Penyerapan Kalsium
Tanpa vitamin D, tubuh sulit menyerap kalsium dengan efektif. Sinar matahari pagi adalah sumber alami vitamin D terbaik. Selain itu, bisa diperoleh dari telur, hati ikan, dan suplemen bila perlu.
3. Aktivitas Fisik Teratur
Olahraga, terutama weight-bearing exercise seperti jalan kaki, jogging, naik tangga, atau angkat beban ringan, dapat merangsang pertumbuhan dan mempertahankan massa tulang.
4. Hindari Rokok dan Alkohol
Kedua zat ini dapat mempercepat penurunan kepadatan tulang. Menghindarinya akan menurunkan risiko osteoporosis secara signifikan.