Fase dekat kematian sering dialami oleh orang yang sudah dinyatakan "mati klinis" yang kemudian hidup kembali. Beberapa kasus medis membuktikan, ada orang yang sudah dinyatakan mati klinis selama beberapa menit, bisa hidup kembali setelah menjalani proses reanimasi klinis. Seperti kasus masase jantung, pemberian nafas buatan, penggunaan defibrilator dan tindakan kedokteran lainnya. Ada yang kemudian hidup sehat tapi ada pula yang harus menerima dampak kesehatan dari penanganan medis tersebut.
Mati otak dan kontroversi donor organ tubuh
Dalam fase kedua ini semua fungsi otak berhenti. Pasien biasanya masih bisa "hidup" karena dibantu alat-alat kedokteran, seperti alat pernafasan alat pacu jantung dan lainnya.
Dalam fase ini, biasanya para dokter memutuskan pengambilan organ tubuh penting untuk didonorkan. Hal ini dengan pertimbangan organ-organ tubuh yang penting masih berfungsi meski mengalami fase mati otak.