Mati menjadi rahasia antara Sang Pencipta dengan makhluknya, sebab tak seorang pun dapat mengetahui kapan datangnya dan kita pun tak dapat menghindarinya.
Saat ajal mendekat, barulah manusia bisa melihat tanda-tandanya. Dunia Kedokteran sendiri menetapkan tiga fase kematian, yakni dari mati klinis, mati otak hingga fase final kematian. Secara biologis, pada fase final kematian jasad menjadi kaku dan mulai terjadi proses pembusukan.
Mati Klinis
Dalam fase pertama ini ditandai dengan berhentinya pernafasan dan detak jantung, impuls dari otak memudar, dan panca indera tidak lagi bereaksi. Tanda-tanda tersebut dapat dibuktikan dengan pemasangan alat kedokteran kepada pasien yang kemudian terlihat di monitor bahwa kurvanya datar dan tidak lagi berdetak.
Fase dekat kematian sering dialami oleh orang yang sudah dinyatakan "mati klinis" yang kemudian hidup kembali. Beberapa kasus medis membuktikan, ada orang yang sudah dinyatakan mati klinis selama beberapa menit, bisa hidup kembali setelah menjalani proses reanimasi klinis. Seperti kasus masase jantung, pemberian nafas buatan, penggunaan defibrilator dan tindakan kedokteran lainnya. Ada yang kemudian hidup sehat tapi ada pula yang harus menerima dampak kesehatan dari penanganan medis tersebut.