Selanjutnya, duduk dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit degeneratif pada tulang dan sendi. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang lebih banyak duduk berisiko lebih tinggi mengalami arthritis dan radang sendi. Penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan menyebabkan kerusakan permanen pada tulang dan sendi. Oleh karena itu, mengurangi waktu duduk dan meningkatkan aktivitas fisik sangat penting untuk mendukung kesehatan tulang.
Bukan hanya itu, terlalu banyak duduk juga dapat berdampak negatif pada sistem sirkulasi darah. Posisi duduk yang terus-menerus dapat menyebabkan aliran darah yang tidak optimal di seluruh bagian tubuh, termasuk di area tulang dan sendi. Kekurangan oksigen dan nutrisi yang diangkut melalui aliran darah dapat membuat tulang lebih rentan terhadap kerusakan dan memperlambat proses penyembuhan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi orang yang mengalami cidera atau trauma pada tulang.
Kemudian, ada pula faktor terkait gaya hidup yang perlu dipertimbangkan. Individu yang banyak duduk cenderung memiliki gaya hidup yang kurang aktif, termasuk pola makan yang tidak sehat dan minimnya asupan nutrisi yang baik bagi tulang. Nutrisi seperti kalsium dan vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang. Tanpa asupan yang cukup, tulang dapat melemah, meningkatkan risiko patah tulang dan masalah kesehatan lainnya. Maka dari itu, menjaga pola hidup yang seimbang, termasuk asupan gizi yang baik dan aktivitas fisik yang cukup, sangat ditekankan.