Hal ini membuat gadget terasa jauh lebih menarik daripada bermain fisik atau berinteraksi sosial.
2. Anak Belum Mampu Mengontrol Diri
Kemampuan mengatur diri sendiri belum berkembang sempurna pada anak-anak. Ketika sudah menikmati sesuatu, mereka cenderung sulit berhenti.
“Begitu senang, mereka akan terus mengejar aktivitas itu tanpa tahu kapan harus berhenti,” tambahnya.
Tanda-tanda kecanduan bisa terlihat dari tantrum saat gadget diambil hingga meningkatnya durasi penggunaan secara drastis.
3. Gadget Dijadikan Alat Pengalih oleh Orang Tua
Sering kali, orang tua memberikan gadget agar anak tidak rewel, apalagi saat mereka sibuk. Ini menjadi kebiasaan yang tanpa sadar membentuk pola ketergantungan.
“Orang tua ingin solusi cepat, akhirnya gadget dijadikan andalan agar anak diam. Padahal ini berisiko jangka panjang,” ujar dr. Julian.
4. Kurangnya Aktivitas Pengganti yang Menarik
Tanpa adanya kegiatan lain yang menyenangkan, anak akan terus kembali ke gadget sebagai sumber hiburan utama.
“Anak dilarang main gadget, tapi tidak diberi pilihan aktivitas lain. Jadinya ya tetap kembali ke gadget,” jelasnya.