Manfaat lain yang tidak kalah penting adalah pengurangan risiko diabetes tipe 2. Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama dalam pengembangan diabetes tipe 2. Dengan mengurangi asupan gula, sel-sel tubuh akan lebih sensitif terhadap insulin, sehingga memudahkan tubuh dalam mengatur kadar gula darah. Ini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan metabolisme dan mencegah timbulnya penyakit diabetes dalam jangka panjang.
Mengurangi asupan gula juga dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan gigi. Gula adalah salah satu penyebab utama kerusakan gigi dan pembentukan plak. Bakteri di mulut memanfaatkan gula untuk berkembang biak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi. Dengan mengurangi asupan gula, Anda tidak hanya mempertahankan kesehatan gigi tetapi juga mengurangi kemungkinan untuk mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk perawatan gigi di kemudian hari.
Selain dampak fisik, mengurangi asupan gula juga memiliki manfaat mental yang signifikan. Asupan gula yang tinggi telah dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati. Gula dapat memicu pelepasan dopamin di otak, memberikan efek "euforia sementara". Namun, setelah efek ini hilang, individu sering kali merasa lebih lesu dan tidak bersemangat. Dengan mengurangi asupan gula, Anda dapat merasakan stabilitas suasana hati dan peningkatan energi yang lebih berkelanjutan.