Selain itu, detoksifikasi juga dapat membantu membersihkan usus dari sisa-sisa makanan dan racun yang menumpuk. Dengan membersihkan usus, tubuh dapat menyerap nutrisi dengan lebih baik dan meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh. Detoksifikasi juga dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora dalam usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat.
Proses detoksifikasi juga dapat mendukung peningkatan energi dan vitalitas. Dengan menghilangkan beban toksin dalam tubuh, proses metabolisme dapat berjalan lebih efisien dan meningkatkan energi secara keseluruhan. Selain itu, detoksifikasi juga dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor penyebab berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Meskipun detoksifikasi memiliki banyak manfaat, namun tidak semua orang memerlukan detoksifikasi ekstrem. Sebaiknya, detoksifikasi dilakukan secara teratur untuk menjaga kesehatan tubuh. Untuk sebagian orang, detoksifikasi dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali. Namun, bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan yang lebih kompleks, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan frekuensi dan jenis detoksifikasi yang sesuai.