Berikutnya, pada malam hari kita makan. Di sinilah terjadi lagi penyimpanan zat-zat energi. Seandainya perombakan dan penyimpanan ini terjadi sebulan penuh, tentunya akan terjadi proses penggantian yang terus nenerus. Dan hasilnya akan terjadi peremajaan sel.
Energi untuk otak semuanya berasal dari zat gula. Selama berpuasa, zat gula ini datang dari hati. Dan kalau cadangan zat gula di hati habis, maka hati mencoba mengolah zat-zat lain menjadi zat gula untuk otak. Atas dasar inilah, mungkin mengapa kita disunahkan untuk cepat makan makanan yang manis-manis pada saat berbuka.
Kedua, makan banyak sayuran. Suasana Ramadan merupakan saat tubuh membutuhkan vitamin agar selalu sehat dan tampak bugar. Vitamin itu bisa kita dapatkan dari sayur-sayuran. Dari sekian banyak jenis sayuran yang kaya vitamin dan tepat dikonsumsi di bulan Ramadan, di antaranya adalah jagung muda.
Jagung muda yang mudah didapat ini, suka dimasak dengan jenis sayuran lainnya. Campuran jagung muda itu, biasanya dimasak dalam bentuk sayur asam atau rebusan biasa pada bulan Ramadan. Jagung muda ini, selain rasanya manis dan segar, juga kandungan vitaminnya tinggi. Selain itu, jagung muda baik bagi kesehatan karena kaya dengan zat senyawa organik yang bersifat basa mengandung nitrogen (alkaloid). Zat ini selain sangat bermanfaat terhadap kesehatan tubuh, juga dikabarkan dapat menyembuhkan penyakit ginjal dan memperlancar air kemih.