Melalui rantai reaksi yang sangat panjang dihasilkan energi C02. Jika orang makan berlebihan, maka kelebihan glukosa akan bergabung membentuk cadangan glikogen. Cadangan ini digunakan sewaktu orang berpuasa. Selama berpuasa kebutuhan energi diambil dari cadangan glikogen dan lemak.
Berikutnya, pada malam hari kita makan. Di sinilah terjadi lagi penyimpanan zat-zat energi. Seandainya perombakan dan penyimpanan ini terjadi sebulan penuh, tentunya akan terjadi proses penggantian yang terus nenerus. Dan hasilnya akan terjadi peremajaan sel.
Energi untuk otak semuanya berasal dari zat gula. Selama berpuasa, zat gula ini datang dari hati. Dan kalau cadangan zat gula di hati habis, maka hati mencoba mengolah zat-zat lain menjadi zat gula untuk otak. Atas dasar inilah, mungkin mengapa kita disunahkan untuk cepat makan makanan yang manis-manis pada saat berbuka.
Kedua, makan banyak sayuran. Suasana Ramadan merupakan saat tubuh membutuhkan vitamin agar selalu sehat dan tampak bugar. Vitamin itu bisa kita dapatkan dari sayur-sayuran. Dari sekian banyak jenis sayuran yang kaya vitamin dan tepat dikonsumsi di bulan Ramadan, di antaranya adalah jagung muda.