Alergi sperma mungkin terdengar aneh dan langka, tetapi kondisi medis ini benar-benar nyata dan bisa dialami oleh sebagian orang. Dalam dunia medis, gangguan ini dikenal sebagai hipersensitivitas plasma mani atau seminal plasma hypersensitivity (SPH). Meski jarang ditemukan, alergi sperma dapat memengaruhi kualitas hidup dan hubungan intim seseorang jika tidak dikenali sejak awal.
Dikutip dari Live Science, alergi ini bukan disebabkan oleh sel sperma itu sendiri, melainkan oleh protein-protein tertentu dalam cairan semen, yaitu plasma mani, yang membawa sel sperma keluar dari tubuh pria. Sistem kekebalan tubuh seseorang yang memiliki kondisi ini mengenali protein tersebut sebagai “ancaman”, sehingga memicu reaksi alergi.
Gejala Alergi Sperma: Dari Rasa Gatal Hingga Reaksi Serius
Gejala alergi sperma biasanya muncul sesaat setelah melakukan hubungan seksual. Reaksi yang paling umum meliputi rasa terbakar, gatal, bengkak, dan kemerahan di area vagina. Beberapa kasus yang lebih parah bahkan dapat menyebabkan sesak napas, ruam di seluruh tubuh, pilek, hingga anafilaksis—reaksi alergi berat yang bisa mengancam jiwa.
Menariknya, kondisi ini sering kali baru terdeteksi saat wanita pertama kali melakukan hubungan seksual, tetapi juga bisa terjadi setelah melakukan hubungan dengan pasangan baru, meskipun sebelumnya tidak memiliki gejala apa pun.
Bukan Hanya Wanita, Pria Juga Bisa Alami Alergi Sperma
Tidak hanya wanita yang bisa mengalami reaksi terhadap plasma mani. Dalam beberapa kasus, pria juga dapat mengalami alergi terhadap sperma mereka sendiri. Kondisi ini dikenal sebagai Post Orgasmic Illness Syndrome (POIS).