Dapatkan Kembali Fungsi Kunyah: Subsidi Pemasangan Gigi Palsu dari BPJS
Kehilangan gigi dapat mengganggu fungsi pengunyahan, berbicara, dan tentu saja, kepercayaan diri. BPJS Kesehatan memahami kebutuhan ini dan memberikan subsidi biaya untuk pemasangan gigi palsu (protesa gigi). Besaran subsidi ini bervariasi, disesuaikan dengan jumlah gigi dan rahang yang dipasang, memberikan keringanan finansial bagi peserta. Untuk pemasangan 1-8 gigi, subsidi yang diberikan adalah Rp 250.000 per rahang. Jika kebutuhan mencakup 9-16 gigi, subsidi meningkat menjadi Rp 500.000 per rahang. Dan bagi peserta yang memerlukan pemasangan gigi palsu untuk dua rahang sekaligus, BPJS Kesehatan memberikan subsidi sebesar Rp 1.000.000. Ini merupakan dukungan signifikan agar pasien dapat kembali memiliki senyum dan fungsi kunyah yang optimal.
Jaga Kesehatan Gigi Anak: BPJS Tanggung Cabut Gigi Sulung
Kesehatan gigi anak-anak adalah investasi masa depan. Gigi sulung atau gigi susu, meskipun akan tanggal, memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan gigi permanen. Jika gigi sulung mengalami masalah seperti kerusakan parah atau goyang tak kunjung lepas, pencabutan mungkin diperlukan. BPJS Kesehatan menanggung tindakan pencabutan gigi sulung pada anak-anak. Tindakan ini bertujuan memberi ruang bagi pertumbuhan gigi permanen agar susunannya lebih teratur dan mencegah masalah ortodontik di kemudian hari. Dengan pelayanan BPJS ini, orang tua tidak perlu khawatir dengan biaya tindakan penting ini demi kesehatan gigi anak.
Solusi Akhir untuk Gigi Rusak Parah: Proses Cabut Gigi Permanen Ditanggung BPJS
Ada kalanya gigi permanen mengalami kerusakan yang sangat parah akibat karies luas, infeksi, atau trauma, sehingga tidak mungkin lagi dipertahankan. Dalam kasus seperti ini, pencabutan menjadi pilihan terakhir untuk mencegah penyebaran infeksi atau komplikasi lebih lanjut. BPJS Kesehatan menanggung biaya pencabutan gigi permanen yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Prosedur ini didahului dengan pemberian bius lokal oleh dokter gigi untuk memastikan pasien merasa nyaman dan tidak merasakan nyeri selama tindakan berlangsung. Ini adalah bagian dari upaya menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan, menghilangkan sumber infeksi dan rasa sakit.