Tampang.com | Pemerintah telah menargetkan cakupan imunisasi dasar lengkap minimal 95% di seluruh Indonesia. Namun hingga awal 2025, sejumlah daerah masih mencatatkan angka di bawah 75%, terutama di wilayah timur Indonesia. Ketimpangan ini dikhawatirkan membuka celah kemunculan kembali wabah penyakit menular seperti campak, difteri, hingga polio.
Data Menunjukkan Ancaman Nyata
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, setidaknya 12 provinsi belum mencapai cakupan ideal untuk imunisasi dasar lengkap. Beberapa kabupaten di Papua, NTT, dan Sulawesi Tengah bahkan masih berada di bawah 60%.
“Ini sangat berisiko. Penyakit lama yang seharusnya sudah terkendali bisa kembali mewabah,” ujar Dr. Novi Karina, ahli epidemiologi dari UI.
Alasan Klasik: Akses Sulit, Edukasi Kurang
Faktor utama rendahnya cakupan imunisasi antara lain sulitnya akses ke fasilitas kesehatan, minimnya tenaga medis, serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya imunisasi. Tak sedikit pula orang tua yang termakan hoaks soal efek samping vaksin.