Minyak yang Anda gunakan saat memasak juga berperan penting dalam konsumsi lemak jenuh. Banyak orang tidak menyadari bahwa minyak kelapa dan minyak sawit mengandung lemak jenuh tinggi. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak biji anggur yang kaya akan lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh lebih baik untuk kesehatan jantung dan dapat membantu menurunkan kolesterol jahat.
Saat memilih camilan, hindari makanan yang digoreng atau yang mengandung mentega dalam jumlah tinggi. Snack seperti keripik, biskuit, dan makanan cepat saji cenderung mengandung lemak jenuh yang tinggi. Sebagai gantinya, pilihlah camilan sehat seperti buah-buahan segar, sayuran dengan hummus, atau kacang-kacangan yang kaya protein dan lemak sehat.
Kontrol porsi juga menjadi kunci dalam mengurangi konsumsi lemak jenuh. Ketika Anda makan di restoran atau membeli makanan siap saji, seringkali porsi yang disajikan terlalu besar dan dapat meningkatkan asupan lemak jenuh tanpa disadari. Usahakan untuk membagi porsi makanan anda atau berbagi dengan teman. Jika perlu, mintalah untuk dibawa pulang sisa makanan.
Penggunaan bumbu atau saus juga sering kali mengandung lemak jenuh yang tidak terduga. Mengganti saus krim dengan salsa, saus tomat, atau bumbu berbasis cuka dapat membantu Anda mengurangi konsumsi lemak jenuh tanpa mengurangi rasa. Anda juga bisa mencoba bumbu alami seperti rempah-rempah dan bawang putih untuk memberikan cita rasa pada masakan tanpa tambahan lemak.