"Begitu dipertemukan dengan sperma, kemampuan sel telur untuk menjadi embrio sekitar 70 persen," jelas dr. Yassin dalam wawancara bersama Kompas.com. Bahkan, dari embrio yang terbentuk, hanya 50–60 persen saja yang memiliki kualitas sangat baik dan mampu bertahan sampai lima hari.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sel Telur
Tak hanya proses pembekuan, kualitas sel telur juga sangat ditentukan oleh sejumlah faktor, terutama usia perempuan saat membekukan sel telur, jumlah cadangan sel telur, dan riwayat penyakit tertentu.
Salah satu kondisi medis yang dapat mempercepat penurunan cadangan sel telur adalah endometriosis. Penyakit ini menyebabkan ovarium lebih cepat menua, sehingga kualitas sel telur pun ikut menurun. Selain itu, perempuan yang sudah berusia di atas 35 tahun juga cenderung memiliki sel telur dengan kualitas lebih rendah.
Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Egg Freezing?
Meski banyak yang menganggap bahwa semakin muda usia perempuan, semakin baik hasil egg freezing-nya, dr. Yassin menegaskan bahwa tidak ada usia "ideal" untuk menjalani prosedur ini. Hal ini karena egg freezing bukanlah tindakan medis yang dilakukan secara rutin untuk semua orang.