Eka juga menyampaikan bahwa pelayanan dialisis untuk anak-anak belum merata di Indonesia. Di setiap provinsi, layanan dialisis untuk dewasa sudah ada, namun tidak demikian halnya bagi anak-anak. Dia mengungkapkan bahwa upaya sedang dilakukan untuk meluaskan layanan dialisis anak ke provinsi-provinsi yang belum memiliki dokter spesialis ginjal anak. Menurut Eka, ada kebutuhan untuk memperluas jaringan pelayanan ginjal anak agar tidak hanya terpusat di RSCM.
Dalam menjelaskan kondisi penyakit ginjal pada anak, Eka memaparkan bahwa gangguan ginjal pada anak berbeda dengan gangguan pada orang dewasa. Kasus yang sering dijumpai adalah kelainan bawaan. Kelainan bawaan ini dapat berupa permasalahan bentuk atau fungsi ginjal yang tidak normal sejak lahir. Salah satu contoh yang sering dijumpai adalah sindrom nefrotik kongenital. Eka juga menjelaskan bahwa sindrom nefrotik tidak selalu menimbulkan penurunan fungsi ginjal, tetapi jika kondisi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan berlanjut hingga lahir, maka dapat berujung pada gagal ginjal.