Tidak hanya itu, penggunaan vape juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan emosional. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pengguna vape lebih rentan mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Selain itu, remaja yang menggunakan vape lebih cenderung mengalami gangguan tidur dan masalah perilaku daripada mereka yang tidak menggunakan vape. Hal ini menunjukkan bahwa bahaya vape tidak terbatas pada dampak fisik, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pengguna.
Resiko buruk lainnya adalah dampak pada sistem pernapasan. Penggunaan vape telah terkait dengan peningkatan risiko terkena gangguan pernapasan seperti pneumonia, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Hal ini disebabkan oleh paparan terus-menerus terhadap zat kimia berbahaya dalam cairan vape yang dapat merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan.
Karena bahaya dan resiko buruk yang terkandung dalam penggunaan vape, sangat penting untuk mengurangi penggunaannya. Terutama bagi remaja dan dewasa muda, perlu pembatasan serta pengawasan ketat dalam mengakses produk vape. Orangtua dan masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam memberikan pemahaman mengenai bahaya vape kepada generasi muda agar mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait kesehatan mereka.